.

.

Hikmah Di Balik Perintah Jangan Mendekati Zina

Hikmah Di Balik Perintah Jangan Mendekati Zina

Inilah Hikmah Di Balik Perintah Jangan Mendekati Zina - Tidak ada suatu perbuatan yang mendekati saja sudah dilarang selain zina. Tidak ada bunyi larangan semisal "jangan mendekati mencuri," atau "jangan mendekati korupsi." Namun zina tidak demikian, dalam Alquran dengan jelas termaktub ayat tentang larangan mendekati zina. Ada apa dengan hal ini?

Allah berfirman: 

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32)

Zina termasuk dalam kategori dosa besar, siapa yang melakukannya akan dihukum berat; dicambuk dan dirajam sampai mati. Namun yang menjadi dosa besar tidak hanya zina, banyak perbuatan yang lain, tetapi tidak ada yang dilarang mendekatinya. Membunuh juga termasuk dosa besar, namun tidak ada larangan untuk mendekatinya. Kenapa?

Zina merupakan dosa yang timbul dari sebab syahwat. Biasanya jarang ada orang yang sanggup bersabar untuk tidak melakukan hal yang lebih jauh setelah berciuman dan berpelukan. Kalau tidak saat itu, pasti di lain saat ia akan mencari-cari kesempatan untuk melakukan hal yang lebih jauh, sehingga pada akhirnya terjadilah ZINA. Untuk itulah makanya dilarang mendekati zina, karena seseorang yang sudah mendekatinya sulit untuk tidak bertindak lebih jauh. Apalagi bila syahwat atau nafsu sudah memuncak, sulit lah bagi seseorang untuk mengingat segala pelajaran dan norma. Ia akan sadar dan menyesal setelah segalanya menjadi bubur. Nauzubillah!

Itulah alasan kenapa mendekati zina sangat dilarang. Sudah sepantasnya lah kita mematuhi larangan itu, karena bila sudah mendekati, untuk menjauhi nantinya sudah sulit. Akhirnya terlanjur melakukan perbuatan terkutuk itu, sehingga menyesal pun sudah kasip. Perlu diketahui, siapapun yang melakukan zina, keturunannya kelak juga akan dizinai orang. Karma.

Ketika Anda tertarik untuk mendekati lawan jenis dan melakukan perbuatan terlarang dengannya, bayangkan lah bahwa keturunan Anda nantinya juga akan melakukan hal yang sama. Kalau tidak anak, ya cucu, begitu seterusnya. Maukah kita melihat hal itu terjadi? Hanya orang yang sudah hilang hati nurani saja yang ingin kejelekan menimpa anak keturunannya.

SUMBER umdah.co
Share on Google Plus

About admin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar